Virya Leesidro,
Halo, saya Virya Leesidro, mahasiswa Master di bidang Microelectronics di Leibniz Universität Hannover (LUH). Perjalanan studi saya di Jerman dimulai dari Studienkolleg dan dilanjutkan ke tingkat studi Bachelor, yang juga saya selesaikan di kota Hannover.
Sebagai salah satu universitas teknik terkemuka di Jerman, LUH menyediakan lingkungan belajar yang mendukung dan kesempatan untuk terlibat dalam riset-riset terkini. Saat ini, LUH berada pada posisi terdepan dalam mengembangkan inovasi di bidang teknologi biomedis, energi, optik, optik kuantum, fisika gravitasi, dan teknologi produksi di bidang industri. Profesor di LUH tidak hanya berpengalaman dalam penelitian, namun juga memiliki pengalaman di bidang industri,sehingga memungkinkan bagi saya untuk menghubungkan apa yang dipelajari di kelas dengan praktiknya di industri. Atas alasan itu, LUH menjadi tempat yang nyaman bagi saya untuk memperdalam ilmu.
Selama masa studi S1 saya, saya pernah menjadi research assistant di Institut für Grundlage der Elektrotechnik und Messtechnik, LUH. Saya terlibat dalam proyek penelitian „GIDPROvis“ yang bertujuan mengembangkan sensor gas untuk mendeteksi bahan kimia di lingkungan sekitar dan memberikan visualisasi gas yang tidak terlihat. Selain itu, saat menjalankan studi S2, kesempatan magang sebagai hardware engineer intern di salah satu perusahaan produsen mobil di Jerman, Volkswagen AG, memungkinkan saya untuk menerapkan pengetahuan saya. Melalui kedua pengalaman ini, saya ingin menekankan bahwa peluang untuk mengembangkan karier dan keterampilan di Jerman selama studi, baik di bidang riset maupun industri, sangatlah terbuka luas.
Studi di Jerman memiliki tantangan, contohnya dalam berbahasa. Sebagian besar kelas di universitas negeri Jerman diselenggarakan dalam bahasa Jerman. Terkadang ada momen di mana penjelasan tidak langsung dapat dipahami sepenuhnya di kelas. Namun, saya mengatasi hal ini dengan berdiskusi, bertanya pada dosen ataupun melakukan riset mandiri. Dalam konteks kesuksesan dalam studi, persiapan yang matang dan waktu belajar yang dikelola dengan baik saat akan menghadapi ujian adalah kunci kesuksesan studi di Jerman. Persiapan ini bukanlah hasil dari sistem kebut semalam, melainkan proses yang dimulai jauh sebelumnya untuk memahami materi lebih dalam.
Seperti di Indonesia, di Jerman juga terdapat perayaan sosial yang rutin dirayakan, seperti Oktoberfest dan perayaan Natal. Oktoberfest adalah festival bir terbesar di dunia, di mana orang-orang berkumpul di dalam tenda besar untuk bersosialisasi, menikmati beragam jenis bir, dan menikmati makanan tradisional Jerman seperti pretzel dan sosis. Pada perayaan Natal, tradisi berkumpul antar kolega dalam satu tim juga umum terjadi, dengan acara khusus seperti makan bersama sebagai cara merayakan pencapaian selama setahun. Melalui acara-acara ini, hubungan antar individu dapat diperkuat.
Bagi teman-teman yang ingin melanjutkan studi di Jerman, saya menyarankan untuk belajar Bahasa Jerman selama satu sampai dua tahun sebelum keberangkatan serta menentukan minat dan jurusan. Saat ketibaan di Jerman, dapat mula-mula mengikuti kegiatan PPI untuk bertemu sesama pelajar dan bertukar informasi. Manfaatkan setiap kesempatan sebagai mahasiswa sebaik-baiknya untuk mendapatkan pengalaman baru, karena hal itu membawa peluang dan pengalaman berharga dalam perjalanan studi di Jerman.