KBRI BERLIN HADIRKAN BALAWAN DAN BATUAN ETHNIC FUSION PADA KONSER VIRTUAL “BALI KEMBALI“ 

December 8, 2020

Bali menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak diminati masyarakat Jerman. Di masa pandemi COVID-19, apalagi di tengah pembelakuan partial lockdown, KBRI Berlin berupaya untuk tetap menghadirkan Bali kepada masyarakat Jerman lewat kegiatan konser musik jazz Balawan dan Batuan Ethnic Fusion. Konser musik yang berlangsung secara virtual pada Minggu, 6 Desember 2020 disiarkan langsung dari Berlin dan Bali. 

Atraksi gitar Balawan yang dikenal dengan julukan “the magic fingers” menjadi daya tarik tersendiri. Tidak hanya itu, cerita tentang perjalanan karir musik Balawan yang dimulai sejak ia berusia 12 tahun hingga saat ia berkarir di Jerman tahun 2001 juga menarik perhatian penonton. Banyak komentar dan pertanyaan diterima selama dua jam konser yang disiarkan melalui aplikasi Zoom dan kanal Youtube KBRI Berlin ini. Pertunjukan konser musik Balawan memang sengaja dikemas dalam sajian musik, tari dan dialog yang juga dihadiri oleh Dubes RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno. 

Mengawali konser, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Wishnutama Kusubandio dalam video sambutannya mengapresiasi inisiatif KBRI Berlin menyelenggarakan kegiatan ini. Ia sebutkan bahwa acara konser ini sejalan dengan tagline yang digaungkan pada masa pandemi ini yaitu: “Dream Now, Travel Later“.  Menparekraf optimis bahwa pandemi Covid-19 dapat segera berakhir dan destinasi-destinasi wisata Indonesia kembali terbuka para wisatawan manca negara termasuk dari Jerman. 

Sementara itu, Dubes Oegroseno dalam sesi dialog menyebutkan bahwa jumlah wisatawan Jerman yang ke Indonesia tahun 2019 meningkat dan mencapai sekitar 240 ribu wisatawan. Bahkan hingga Maret tahun ini tercatat masih banyak wisatawan Jerman yang berkunjung ke Indonesia terutama ke Bali. “Lewat konser jazz “Bali Kembali“ ini kita ingin meyakinkan para wisatawan bahwa dalam waktu dekat Bali akan kembali menjadi tujuan yang aman dikunjungi“, ujar Dubes Oegroseno. 

Konser Sunday Jazz ini disaksikan oleh sekitar 200 penonton dari berbagai negara. Di antaranya para tour operator, masyarakat Jerman, dan tentu saja masyarakat Indonesia. Bahkan musisi ternama Tohpati dan Dewa Bujana juga ikut menyaksikan konser dan dialog bersama Balawan dan Batuan .

Sang Maestro Gitar Leher Ganda yang memiliki nama lengkap I Wayan Balawan ini, sempat mengunjungi sekitar 20 kota di Jerman. Saat berbincang dengan para penonton, Balawan merasa diajak bernostalgia kembali ke masa saat ia berada di Jerman. Ia sebutkan bahwa Jerman termasuk salah satu tempat konsernya yang paling mengesankan. Menurutnya penonton konser di Jerman sangat disiplin dan tertib. 

“Saat pertunjukan berlangsung misalnya, kalau ada satu orang saja yang batuk, semua orang akan langsung menoleh. Tapi begitu begitu pertunjukan usai, semua penonton memberikan sambutan yang gemuruh“, kenang Balawan. 

Salah satu ciri khas music Balawan adalah ia memadukan antara klasik tradisional Gamelan Bali dengan musik kontemporer. Genre ini dipilihnya agar musik tradisional tetap bisa dilestarikan namun masih dapat diterima oleh masyarakat zaman sekarang.  

Selain memperagakan langsung teknik memainkan gitar (tapping) leher ganda, Balawan juga ditantang penonton untuk memainkan musik secara spontan. “Menurut Balawan lagu Beatles apa yang paling cocok dimainkan dengan jenas musiknya?2, tanya salahs seorang penonton. Menjawab tantangan ini, Balawan spontan memainkan lagu “Till There Was You”, yang disambut hangat para penonton. 

Di akhir pertunjukan, Balawan juga meluncurkan dua single yang ia ciptakan selama masa pandemi ini. Single tersebut ia beri judul “Lockdown Love” dan “Bali Kembali”.