KAMPUS HABIBIE DI JERMAN TAWARKAN KERJA SAMA VOKASI DAN RISET UNTUK ENERGI TERBARUKAN
Siapa yang tidak kenal Habibie. Sosok Presiden kelima Indonesia ini tidak hanya akrab di hati masyarakat Indonesia. Di Jerman Habibie merupakan tokoh yang sangat disegani dan dikagumi.
Tak heran, dengan ketenaran sosok beliau, kampus tempat Habibie berkuliah di Jerman, yakni Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule (RWTH) Aachen, Jerman, juga dijuluki sebagai “Kampus Habibie“.
Dubes RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno berkesempatan mengunjungi “Kampus Habibie“ pada 19 Februari 2020. Di sana Dubes Oegroseno bertemu dengan Dr.rer.Pol Malte Brettel, Wakil Rektor RWTH Aachen, dr. Rudolf Henke, Anggota Parlemen Federal Jerman, serta sejumlah pejabat kampus lainnya. Selain berdiskusi, Dubes Oegroseno juga diajak untuk tour melihat fasilitas-fasilitas kampus, termasuk laboratorium teknologinya.
Saat pertemuan, sejumlah usulan kerja sama antara Indonesia dan RWTH Aachen dibahas. Ada dua kerja sama konkrit yang akan serius dikembangkan, yaitu kerja sama di bidang vokasi dan kerja sama riset di bidang energi terbarukan.
“Kita adalah produsen Nikel terbesar. Produksi kita berlimpah. Kita juga sudah membahas rencana kerja sama dengan Jerman untuk pembuatan battery Lithium. Bahkan tidak hanya produksi baterry nya saja, akan tetapi juga untuk daur ulangnya“, jelas Dubes Oegroseno.
Hal itu disambut baik oleh Dr. Brettel. Ia menyebutkan: “Jerman menargetkan penghentian penggunaan batu bara pada tahun 2038. Kami akan beralih ke energi terbarukan. Kami yakin Indonesia memiliki potensi besar di bidang ini“.
Untuk itu, Dr Brettel menawarkan kepada Indonesia bantuan riset di bidang energi terbarukan khususnya untuk dapat mengembangkan teknologi bagi pengembangan sumber daya energi terbarukan di Indonesia.
Di sisi lain, riset di bidang ini pun menjadi salah satu fokus Pemerintah Indonesia. Indonesia juga telah meningkatkan alokasi anggaran untuk riset ini. Dengan adanya kolaborasi bersama RWTH Aachen, kedua pihak yakin, hasilnya akan lebih maksimal.
RWTH Aachen terkenal mencetak ilmuwan dan teknolog unggul. Kerja sama RWTH dengan Indonesia semakin meningkat dalam tida tahun terakhir ini. Bukan saja di bidang teknologi, RWTH Aachen juga telah menggulirkan proyek kerja sama yang dikenal dengan “GetIn CICERO”. Mekanisme kerja sama ini meliputi riset bersama, perluasan jaringan para peneliti, termasuk di bidang industri dan politik.
(Sumber : KBRI Berlin)